Perbedaan Hard Disk dan SSD

Seperti yang telah kita ketahui, komponen-komponen yang ada dikomputer terdiri dari Processor, Motherboard, RAM, Hard Disk, PSU, Monitor, Keyboard, Casing dan lainnya. Masing-masing komponen tersebut saling terhubung dan mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Untuk memahami cara kerja komputer kita harus mengerti fungsi dari komponen-komponen tersebut. Nah, diulasan ini akan dibahas salah satu komponen tersebut yaitu hard disk.

Apa sih hard disk itu? bagaimana bentuknya? apa saja jenis dan fungsi hard disk? lalu apa bedanya dengan SSD? berikut ulasannya.

Apa Itu Hard Disk?

Hard Disk (HDD) merupakan suatu perangkat keras (hardware) yang digunakan sebagai media penyimpanan. Hard disk digunakan sebagai tempat penyimpanan utama, dimana operating system, aplikasi dan data-data lainnya disimpan di hard disk.

Berbeda dengan RAM yang hanya dapat menyimpan data atau instruksi selama komputer masih menyala, hard disk, perangkat yang pertama kali diciptakan oleh Reynold Johnson pada tahun 1956 ini bersifat Non-volatile Memory (NVM), dimana data bisa ditulis dan dihapus berulangkali dan datanya tidak akan hilang meski komputer dalam keadaan off.

Berapa besar data yang dapat disimpan di hard disk?
Hard disk mempunyai kapasitas penyimpanan yang bervariasi. Kapasitas penyimpanan hard disk pertama kali sebesar 5MB. Namun seiring jaman, kapasitas hard disk mulai diperbesar, ada 120G, 250G, 500G, 2T, dan tentunya akan semakin besar lagi untuk tahun-tahun berikutnya.

Jenis-jenis Hard Disk

Faktor-faktor yang menentukan karakteristik dari sebuah hard disk adalah besarnya ruang penyimpanan yang tersedia, kecepatan transfer data, dan jumlah ruang penyimpanan yang diperlukan. Hard disk type PATA, SATA, dan SCSI merupakan jenis-jenis hard disk yang sering digunakan dikomputer.

Baca Juga :  WiFi : Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

1. Hard Disk PATA (Parallel Advanced Technology Attachment)

Hard disk jenis ini dikenal juga sebagai Integrated Drive Electronics (IDE) dan Enhanced Integrated Drive Electronics (EIDE) yang menggunakan teknologi antar muka berbasis koneksi BUS.

IDE adalah interface yang dikembangkan untuk menghubungkan perangkat penyimpan data (storage device), seperti Hard disk drive, floppy drive, dan CD-ROM drive. IDE tidak hanya sebuah interface dan connector, tetapi juga terdapat drive controller yang terintegrasi pada perangkat drive-nya (built-in controller).

Jenis hard disk IDE

Tahun 1994, IDE interface distandarisasi oleh America National Standard Institute (ANSI) dan diberi nama AT Attachment (ATA) Interface for Disk Drives (dikenal dengan sebutan ATA-1). Pada tahun yang sama, Western Digital memperkenalkan EIDE yang merupakan cikal bakal ATA-2. Pada 2003, istilah ATA diganti menjadi PATA (Parallel ATA).

2. Hard Disk SCSI (Small Computer System Interface)

SCSI merupakan standar yang dibuat untuk keperluan transfer data antara komputer dan juga perangkat lainnya. SCSI menawarkan kecepatan transfer yang lebih tinggi dibandingkan IDE/PATA. Dikala Hard disk IDE/PATA umumnya berputar dengan kecepatan 7.200 rpm, Hard disk SCSI berputar pada kecepatan 10.000 rpm hingga 15.000 rpm. Semakin tinggi RPM-nya, maka semakin cepat pula akses datanya.

Secara fisik, hardisk SCSI mirip dengan hard disk jenis IDE/PATA. Hard disk IDE/PATA memiliki 40 pin, sedangkan SCSI memiliki 68 pin. SCSI mempunyai penambahan kartu untuk controller pengolah data, yaitu kartu controller data SCSI sebagai eksternal kontroller yang dipasang di slot bus PCI/ISA.

Jenis hard disk SCSI

Perangkat SCSI dirancang pertama kali untuk kebutuhan perangkat server. Secara performa, hard disk jenis ini lebih baik dibandingkan IDE/PATA. Namun dari segi harga, SCSI lebih tinggi dibandingkan IDE/PATA.

3. Hard Disk SATA (Serial Advanced Technology Attachment)

Pada dasarnya, hard disk jenis IDE/PATA dan hard disk jenis SATA adalah hard disk yang menyimpan datanya menggunakan piringan/cakram magnetis. Secara fisik, yang membedakan antara hard disk jenis IDE/PATA dengan hard disk jenis SATA adalah interfacenya.

Dibandingkan hard disk jenis IDE/PATA yang memiliki kecepatan transfer 133MBps, hard disk jenis SATA sedikit lebih baik dengan kecepatan transfer 600MBps untuk SATA generasi III dan memerlukan daya yang lebih sedikit dibandingkan hard disk jenis IDE/PATA.

Baca Juga :  Partisi MBR dan GPT : Perbedaan dan Penjelasan

Jenis hard disk SATA

Komputer Desktop biasanya menggunakan hard disk SATA ukuran 3.5″, sedangkan ukuran 2.5″ digunakan diperangkat Laptop/Notebook.

SSD (Solid State Drive)

Solid State Drive atau Solid State Disk merupakan media penyimpanan yang menggunakan serangkaian IC (Integrated Circuit) sebagai memory yang digunakan untuk menyimpan data atau informasi.

SSD bisa dikatakan sebagai versi canggih dari USB Flash Drive dengan kapasitas penyimpanan yang lebih besar. Mengapa demikian?, hal ini dikarenakan USB Flash Drive dan SSD tidak memiliki komponen yang bergerak didalamnya. Data hanya disimpan didalam microchips.

Contoh SSD
Sumber : www.flickr.com

Hal ini berbeda dengan Hard disk yang memiliki lengan mekanik yang bergerak untuk menulis dan membaca data diatas piringan magnetik. Hal inilah yang membuat SSD bekerja lebih cepat dibandingkan Hard disk (HDD).

Perbedaan HDD dan SSD

Hard Disk (sering disingkat HDD) dan Solid State Drive (SSD) merupakan standar media penyimpanan data untuk komputer Desktop maupun Laptop. SSD yang merupakan pengembangan dari teknologi HDD adalah media penyimpanan yang pamornya terus meningkat.

Perbedaan Hard Disk dan SSD

Tidak seperti HDD yang menyimpan data pada lapisan-lapisan piringan magnetik, SSD menyimpan data pada chip-chip memory flash. Dari segi dimensi, kinerja dan harga, HDD dan SSD mempunyai perbedaan. Berikut perbedaan HDD dan SSD dari berbagai sumber.

1. Berdasarkan Ukuran dan Berat

Secara ukuran dan berat, HDD lebih besar dan berat dibandingkan SSD. Material yang terdapat pada HDD, seperti platter, head, dan lainnya berpengaruh terhadap dimensi dan berat HDD yang bergantung pada putaran piringan magnetik.

SSD yang materialnya terdiri dari serangkaian IC, ukuran dan beratnya dapat disusutkan seiring dengan kemajuan teknologi.

2. Berdasarkan Komponen atau Material yang Tersusun

Komponen hard disk terdiri dari sejumlah perangkat mekanik, seperti motor penggerak, lengan yang terhubung ke piringan, serta piringan cakram yang berputar ketika digunakan.

Sedangkan SSD terdiri dari sejumlah komponen elektronik, seperti microchips, Integrated Circuit (IC), serta komponen elektronik lainnya seperti kapasitor sebagai penyimpan arus dan tegangan.

3. Berdasarkan Prinsip Kerja

Pada Hard Disk (HDD), proses penulisan dan pembacaan data dilakukan dengan melalui proses mekanik, dimana piringan diputar oleh motor penggerak dan ujung dari lengan yang terhubung ke komponen elektronik yang mengolah data, menempel pada piringan yang berputar dan melakukan aktivitas penulisan dan pembacaan data.

Baca Juga :  Mengatasi "This app has been blocked for your protection” di Windows 10

Sedangkan SSD, proses penulisan dan pembacaan data dilakukan secara elektrik tanpa adanya komponen yang bergerak ketika proses penulisan dan pembacaan data yang terjadi pada HDD.

4. Berdasarkan Kecepatan Baca dan Tulis Data

Dalam hal kecepatan baca dan tulis data, SSD 8 kali lebih cepat dibandingkan HDD. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor mengapa banyak orang beralih menggunakan SSD walaupun harganya lebih mahal.

5. Berdasarkan Fragmentasi

Fragmentasi adalah kondisi dimana suatu file yang diletakkan pada media penyimpanan tidak menempati sektor secara berurutan. Hal ini terjadi ketika system operasi tidak bisa mengalokasikan ruang yang cukup pada blok-blok penyimpanan yang bersebelahan untuk menyimpan file secara lengkap sebagai sebuah kesatuan. Artinya, file yang harusnya ditulis pada blok-blok yang saling berdekatan, justru ditulis pada blok-blok yang berjauhan dan tidak beraturan. Hal ini akan membuat proses akses file semakin lama sehingga kinerja dan kecepatan akses hard disk akan semakin lambat.

Pada HDD, proses pengisian file awalnya tersusun rapi dan saling berurutan. Seiring waktu, susunan file tersebut akan berantakan diakibatkan adanya perubahan. Jika hal tersebut terjadi secara terus menerus, maka kinerja HDD akan menurun dan untuk meningkatkan kinerjanya kembali, biasanya dilakukan dengan defrag. Hal tersebut tidak terjadi pada SSD, karena data disimpan pada chip flash.

6. Berdasarkan Efek yang ditimbulkan

HDD yang komponennya adalah mekanik akan menimbulkan panas yang berlebih, konsumsi listrik yang relatif besar, dan menimbulkan suara yang berisik yang diakibatkan oleh putaran motor dan piringan magnetik.

Sedangkan SSD yang komponennya bukan mekanik, panas yang ditimbulkan tidak sebanyak HDD, konsumsi listrik relatif rendah, dan suara yang ditimbulkan tidak berisik karena tidak ada getaran.

7. Berdasarkan Harga

Dikarenakan Solid State Drive (SSD) adalah teknologi baru, maka harga SSD lebih mahal dibandingkan dengan HDD dengan kapasitas penyimpanan yang sama.

Simpulan

Hard Disk (HDD) dan Solid State Drive (SSD) adalah media penyimpanan yang digunakan diperangkat komputer atau laptop/notebook. HDD merupakan media penyimpanan yang menyimpan datanya di piringan magnetik, sedangkan Solid State Drive (SSD) adalah media penyimpanan yang menyimpan datanya di chip flash.

Bagi kalian yang mendambakan proses booting yang cepat, akses data yang cepat, dan meminimalisir potensi kehilangan data, maka Solid State Drive (SSD) adalah pilihannya.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *